Cake ini agak beda, karena dalamnya bukan chocolate devil yang biasa dipesan orang tapi lapis surabaya. Makanya tingginya pun relatif lebih tinggi dari ukuran cake yang biasa saya buat (hampir 10 cm). Hiasannya pun unik, cowok yang sedang main PS dan cewek yang sedang merenung bete. Tapi yang terpenting, harga cake ini tak ternilai, tergadai dengan keringat dan airmata. Whenever I see it or think about it, my heart bleed. Such care, such effort, but such a pity. Tapi saya mendapat pelajaran yang sangat besar disini, that sometimes, 'though we've done our best, it's just not good enough. Jadi saya tak boleh mengabaikan hal sekecil apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar